Minggu, 24 Oktober 2010

6 Sifat Perempuan Yang Tak bisa di Jadikan Istri

1. Al -Anaanah:
banyak keluh kesah. Yg selalu merasa tak cukup, apa yg diberi semua tak cukup. diberi rumah tak cukup, diberi motor tak cukup, diberi mobil tak cukup, dll. Tak redha dg pembelaan dan aturan yg diberi suami. Asyik ingin memenuhi kehendak nafsu dia saja, tanpa memperhatikan perasaan suami, tak hormat kepada suami apalagi berterima kasih pada suami. Bukannya hendak menolong suami, apa yg suami beri pun tak pernah puas. Ada saja yg tak cukup.

2. Al-Manaanah:
suka mengungkit. Kalau suami melakukan hal yg dia tak berkenan maka diungkitlah segala hal tentang suaminya itu. sangat senang hendak membicarakan suami: tak ingat budi, tak bertanggungjawab, tak sayang dan macam-macam. Padahal suami sudah memberi perlindungan macam2 padanya.


3. Al -Hunaanah:
ingin pada suami yg lain atau berkenan kpd lelaki yg lain. sangat suka membanding-bandingkan suaminya dg suami/lelaki lain. Tak redha dg suami yg ada.

4. Al- Hudaaqah: suka memaksa. Bila hendak sesuatu maka dipaksa suaminya melakukan. Pagi, petang malam asyik menekan dan memaksa suami. Adakalanya dg berbagai ancaman: ingin lari, ingin bunuh diri, ingin membuat malu suami, dll. Suami dibuat seperti budaknya, bukan sebagai pemimpinnya. Yg dipentingkan adalah kehendak dan kepentingan dia saja.

5. Al -Hulaaqah:
sibuk bersolek atau tidur atau santai2 dll hingga lalai dg ibadah-ibadah asas, seperti solat berjemaah, wirid zikir, mengurus rumah-tangga, berkasih sayang dg anak2, dll.

6. As-Salaaqah:
banyak berbicara, menggosip. Siang malam, pagi petang asik menggosip terus. Apa saja yg suami kerjakan selalu tidak benar dimatanya. Zaman sekarang ni bergosip bukan saja berbicara di depan suami, tapi dg telfon, SMS, internet, BBM dan macam2 cara yang lain . Yg jelas isteri tu asyik menyusahkan suami dg kata2nya yg menyakitkan.

Jumat, 03 September 2010

MENUJU BAHTERA PERNIKAHAN

Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dankecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang di tuntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan. Niat Ketika Memilih Pendamping Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karenasilau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, makatidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahiseorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaankepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagusnasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yangmenikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karenaingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah danmenambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin sajakecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta/ tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas.Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budakwanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR.Ibnu Majah). Nabi Shallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab(akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya)(Al Hadits).

Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi Shallahu 'Alaihi Wa Sallam telah bersabda, Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dankecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim danTirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan

Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terusmenyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan.Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakanwalimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedangwalimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin)kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuhkerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).

Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalahyang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengansanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telahbersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhanabelanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi Shallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah berjanji : "Janganmempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di duniadan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi walipernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " AbuThalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya"(Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..

Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhanadan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat,memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkanmempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaansekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yangdimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dancaranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasukdidalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan(bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannyadalam rangka menggapai keridhoan Allah.

Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ;misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidakberlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakatbiasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidakdicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidakdisandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu lakawa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allahmembarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidakbersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Danjanganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yangpertama" - Qs. Al Ahzab (33),

Meraih Pernikahan Ruhani

Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan padaAllah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya.Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan,pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya,yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka salingmencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.

Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai danmerindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan duainsan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedangmeniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yangdimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH,PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITASPULA (Al Izzah 18 / Th. 2)

Penutup

"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yangdihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas,karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs.Al Maidaah (5) : 87).

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dansesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94): 5- 6 )

MemiLih mu

Jika aku mencari ketampanan tentu aku tak memilihmujika aku mencari kekayaan tentu aq juga tak memilihmubiarlah”tak sempurna”dan biarkan mereka trus bicaraTERSERAH..!!!krn aku tak akan mendengarkannya..

Aku tau kau punya seribu kekurangan tapi aku juga tahu kau punya berjuta kelebihan yang bersembunyi dibalik keimanan.Tenanglah..aku tak akan minta hidup yg mewah,tak akan minta harta yg berlimpah dan tak akan minta sesuatu yang engkau tak bisa menyanggupinya.percayalah..aku menerimamu apa adanya.

Cintai aku tapi jangan sepenuhnya..

Marahi aku jika aku terselah tapi cukup dengan marah yang sewajarnya..

Sekali lagi ku katakan..biarkan mereka trus bicara…!!!

Tak apa..hatiku tak luka karena insya Allah aku yakin pilihanku adalah pilihanNYA juga.

Bantu aku untuk menjadi wanita sholeha sepenuhnya dengan menyempurnakan setengah dari agama,menjadi istri dari seorang hamba sepertimu yg begitu mencintaiNYA :)

Kamis, 26 Agustus 2010

Bismillahirrohmanirrohiim....

subhanallah.. aQ teringat akan sebuah nasihat yg sungguh sangat menggugah hati..

mengenai TA'LIM CINTA.. smoga bermanfaat..^_^

aku tidak ingin mengulang harapanku padamu. tetapi aku memiliki kewajiban untuk memberikan peringatan.

sudah banyak pemuda seusiamu dirusak oleh cinta dalam hidup mereka. meraka dirusak cinta karna mereka tidak memahami hakikatnya. bagi mereka, cinta adalah keindahan. itu saja..mereka lupa bahwa cinta sesungguhnya juga kesucian. cinta itu suci sebab dia bersyumber dari Yang Maha Suci. Keindahan tanpa kesucian itulah yang merusak cinta dan mengeluarkannya dari hakikat yang sebenarnya....Setiap yg indah akan menyenangkan. Banyak orang lupa bahwa di balik keindajhan terdapat potensi yang merusak.Pandanglah laut yang biru dari atas perbukitan. Pemandangan itu amat indah. orang lupa bahwa laut tersebut merupakan tempat yang amat mematikan, khususnya bagi mereka yang tidak bisa berenang.Begitu pula, demi menikmati keindahan puncak gunung, banyak orang rela mendakinya. Mereka lupa, hawa dingin puncak pegunungan dapat membunuhnya.Karena cinta hanya dipahami sebagai keindahan saja, banyak pemuda seusiamu tenggelam di dalamnya. Sebagian mereka mudah jatuh cinta, mudah pula menolak cinta..

Ketika engkau mudah jatuh cinta, percayalah, engkau akan mudah pula patah hati!

Demi Allah, aku tidak berharap engkau seperti mereka.Aku berharap, ketika cinta menyapamu, itu akan menjadi awal bagi masa depan kehidupan rumah tangga mu.Untuk itu, engkau harus memastikan terlebih dahulu, apakah engkau mencintainya atau tidak.istikharahlah.. kemudian biarkan tangan allah yang bekerja..masya allah,aku jadi teringat akan nasihat dari seorang sahabat (smoga allah selalu meridhainya):

FAIDZA 'AZZAMTA FATAWAQQAL 'ALA ALLAH..

tulislah harapan dan cita-cita2mu dengan pensil.. dan serahkan penghapusnya pada ALLAH.. karna hanya allah yang tau yang terbaik buat kita.. hanya ALLAH yang tau mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk kita..... menjadi orang yg bahagia dengan bersyukur dan ridho terhadap ketentuaNya.. biarkan lah proses itu mengalir tahapan demi tahapan jika niatnya baik maka jalanpun harus baik, hati harus tetap terjaga..

sesuatu yg indah akan datang tepat pada waktunya jika kita semua bersabar..

sama seperti orang yg berbuka puasa akan merasakan nikmatnya makanan yg d sajikan walaupn hanya minum segelas air.. karena kita berpuasa dan bersabar menunggu sampe buka karena Allah Subhana Wa Ta'ala

jangan sampai kecintaan terhadap makhluk mengalahkan kecintaan kita terhadap Allah Subhana Wa Ta'ala..

Ya Allah kuatkanlah keimanan kami semuai seperti Rasul-Mu yg menjadi qudwatun hasanah kami..

"Bila matahari di tangan kananku

Takkan mampu mengubah yakinku

Tertatih dan takkan terbeli dalam lubuk hati

Bilakah rembulan di tangan kiriku

Takkkan sanggup mengganti imanku

Jiwa dan raga ini apapun adanya"

ஜ۩۞۩ஜ۩๑๑۩๑๑۩۩۞۩۩۞۩۩๑๑۩๑๑۩ஜ۩۞۩ஜஜ۩۞۩ஜ۩๑๑۩๑๑۩۩۞۩۩۞۩۩๑๑۩๑ஜ۩۞۩ஜ۩•

*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*••*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*••*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*••*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*••*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*•

* SALAM *

Senin, 23 Agustus 2010

Keabadian cinta ....

Waktu silih berganti

Begitu pun kisah manis ku

Tersenyum di hati

Saat menatap dirimu dari lebar fotomu .

Bersandarkan kelabuku

Bersimpulkan senyuman bermakna di lembar fotomu

ahhaii ada gelak tawa ceria di sana

disaat semakin jelas sesosok hadir di gelap nya malam .


Kucoba tuk melangkah menyusuri langkah hidup ini

Dan kini terbukalah semua rahasia

Pada dirimu

Rasa tuk berbagi cinta pada gelapnya malam

ku tutup mataku

Jika melihat matamu

baiaralah ketulusan hati yang mengulir lembut

Yang akan menyatuhkan kita di keabadian cinta ..


Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Seseorang itu bersama orang yang ia cintai." [Muttafaqun alaihi]

Kamis, 12 Agustus 2010

Aku dan Dia

Aku dan dia sama - sama mencari cinta yang sejati , namun aku dan dia adalah sebuah makna yang berbeda dalam hidupnya , sehingga aku dan dia sama-sama menunggu waktu untuk bersama .

aku

siapa aku

sendiri bertanya

Dia

siapa lagi dia

saling bertanya diri

mencari jawab sendiri


Namun aku dan dia sama-sama mencari jawaban dalam ruang kecil kehidupan dan menjadi arti yang berbeda namun dari perbedaan itu ia tetap kata yang sempurna membentuk dari ciptaan-Nya.

perbedaan aku dan dia; hanya pada ruang kecil ruh duniawi yang memisahkan bagaiakan langit dan bumi namun ciptaan nya menciptakan nya dengan sempurna , semoga dari perbedaan yang ada ciptaan-Nya menyatuhkan kata aku dan dia ...

sampaikan Salam ku Untuk Dia ....


Wassalam ,

Andi .Muhammad 

Rabu, 11 Agustus 2010

Fathimah Az-Zahra Manusia Sempurna

Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum wr. wb.

Jemaah facebooker yang saya cintai, Fathimah Az-Zahra (sa), adalah putri Rasulullah (saw) yang memiliki kedudukan mulia di sisi Rasul dan di hadapan Allah (swt). Sedemikian mulianya kedudukan Az-Zahra, sampai-sampai Rasul bersabda, “Fathimah adalah belahan badanku, siapa yang menyakitinya, maka dia telah menyakitiku dan siapa yang membahagiakannya, maka dia telah membahagiakanku.”

Pada tanggal 20 Jumadits-Tsani, lima tahun setelah kenabian, hati Muhammad (saw) dan Khadijah (sa), dipenuhi kebahagiaan atas kelahiran putri mereka. Allah (swt) pun menurunkan surat Al-Kautsar berkenaan dengan kelahiran perempuan mulia ini. Atas perintah Allah, Rasul memberi anak perempuannya itu nama Fathimah. Fathimah bagaikan mutiara di dalam rumah wahyu Rasulullah dan dia mengenal ma’rifat Ilahi yang tertinggi di dalam rumah itu. Kecintaan yang mendalam dari Rasulullah terhadap Fathimah menunjukkan nilai dan posisi perempuan dalam pandangan Islam. Fathimah dengan potensi maknawiah yang dimilikinya mengejawantahkan ayat-ayat Ilahi mengenai kedudukan perempuan dalam individu, dalam keluarga, dan dalam masyarakat dengan sempurna dan penuh cahaya.

Dalam pandangan Islam, pembicaraan mengenai penyempurnaan jiwa dan maknawi tidak membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki potensi untuk menerima ajaran samawi Al-Quran. Allah (swt) dalam Al-Quran memberikan contoh perempuan-perempuan yang patut dijadikan teladan umat manusia, yaitu Sayyidah Maryam dan Asiah, istri Firaun. Dalam surat An-Nahal ayat 97 Allah berfirman, “Siapapun yang melakukan kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan, dan ia beriman, Kami pasti akan memberinya kehidupan yang menyenangkan dan Kami akan memberi mereka pahala sebaik-baiknya sesuai dengan yang mereka kerjakan.”

Laki-laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan dalam kemampuan akal dan kebijaksanaan, dalam menentukan dan memilih jalan hidup yang benar, serta dalam menemukan hakikat kebenaran. Kaum perempuan, sebagaimana laki-laki, memiliki potensi untuk mencapai posisi ruhani yang tinggi. Allah (swt) juga menegaskan bahwa orang terbaik di antara umat manusia adalah mereka yang bertakwa, baik itu laki-laki maupun perempuan.

Fathimah Az-Zahra (sa), dalam usianya yang singkat telah mampu mencapai derajat ruhani dan maknawi yang amat tinggi, sehingga Rasulullah pernah bersabda: “Allah marah ketika Fathimah marah dan senang ketika Fathimah merasa senang.” Artinya, segala perilaku Az-Zahra sedemikan sesuainya dengan perintah Allah, sehingga segala sesuatu yang dilakukan Az-Zahra pasti berdasarkan aturan Allah dan segala sesuatu yang tidak disukai Fathimah pastilah sesuatu yang tidak disukai Allah pula.

Fathimah Az-Zahra adalah seorang hamba yang menyembah Tuhannya dengan penuh kecintaan. Suatu hari Rasulullah bertanya kepada putrinya, “Wahai Fathimah, apakah yang kau inginkan sekarang? Saat ini di sampingku ada malaikat penyampai wahyu dan membawa pesan dari Allah bahwa apapun yang kau minta akan dikabulkan Allah.”

Fathimah menjawab, “Kenikmatan ketika menyembah Allah telah membuatku tidak menginginkan apa-apa lagi selain keinginan agar aku bisa melihat keindahan Allah.”

Tidak dapat disangkal lagi, penciptaan laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan-perbedaan yang akan membawa kepada perbedaan dan hak masing-masing pihak dalam kehidupan sosial dan keluarga. Namun, perbedaan itu merupakan pelengkap satu sama lain. Laki-laki dan perempuan merupakan bagian dari sebuah kesatuan yang jika saling berdampingan, kesatuan itu menjadi sempurna dan seimbang. Setiap pihak dalam kesatuan ini memiliki perannya sendiri-sendiri yang saling melengkapi. Tidak ada satupun perbedaan di antara laki-laki dan perempuan yang membuat satu pihak lebih baik daripada pihak yang lain.

Dengan sudut pandang seperti ini, kita bisa memahami bahwa tanggung jawab terbesar dalam mendidik jiwa dan raga anak diserahkan kepada perempuan. Baik sebelum atau sesudah melahirkan anak, seorang ibu harus memberikan ketenangan kepada anaknya sehingga si anak bisa merasakan kasih sayang dan cahaya ibu di dalam hatinya. Tanggung jawab seorang ibu yang diberikan Allah kepada perempuan adalah tanggung jawab yang amat besar dan berat. Hal ini sekaligus menunjukkan betapa Allah telah memilih perempuan untuk menjadi pendidik generasi umat manusia.

Fathimah Az-Zahra (sa), telah menjalankan tugas Allah ini secara sempurna. Dalam rumahnya yang kecil, Az-zahra telah mempersembahkan tokoh-tokoh besar kepada umat manusia yang selalu tercatat dalam sejarah sebagai orang-orang yang melakukan perubahan. Mereka adalah Imam Hasan, Imam Husain, dan Sayyidah Zainab (sa).

Fathimah az-Zahra menganggap bahwa mendidik anak-anak adalah tanggung jawab terbesarnya karena menurut beliau, keluarga adalah unit paling utama dalam masyarakat dan unit yang paling dicintai Allah. Jika lingkungan keluarga penuh kehangatan dan penuh cahaya, bisa dipastikan masyarakat pun akan selamat dan bahagia.

Dalam sisi keluarga, Islam memberikan posisi dan martabat yang istimewa bagi perempuan. Dalam Al-Quran, Allah menyatakan bahwa untuk kaum lelaki, diciptakanlah istri-istri dari jenis mereka. Artinya, perempuan diciptakan dari jenis dan zat yang sama dengan kaum lelaki. Ayat ini pun merupakan penggambaran yang indah dari peran perempuan yang memberikan ketenangan dan ketentraman dalam keluarga. Oleh karena itu, seharusnya hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga berupa hubungan yang penuh persahabatan dan kasih sayang.

Sejarah mencatat, Fathimah Az-Zahra (sa), selalu menjadi pendukung dan pendamping suaminya Imam Ali (as), dalam setiap krisis politik dan sosial yang dihadapinya. Setiap kali Imam Ali pulang ke rumah setelah lelah bekerja seharian, sambutan dan kasih sayang yang diperlihatkan Az-Zahra telah menghilangkan kelelahan itu. Az-Zahra pernah berkata kepada suaminya, “Wahai Abal-Hasan, aku merasa malu kepada Allah bila meminta sesuatu yang di luar dari kemampuan dan kekuatanmu untuk memenuhinya.”

Dalam masyarakat, Az-Zahra juga melaksanakan tanggung jawabnya dengan amat baik. Beliau bangkit menegakkan kebenaran di tengah masyarakat. Kehadiran beliau di tengah masyarakat menunjukkan betapa pentingnya keikutsertaan kaum perempuan dalam menentukan nasib masyarakat. Adanya hak kaum perempuan untuk berperan dalam politik disebutkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran. Misalnya, dalam surat Al-Mumtahanah ayat 12 disebutkan bahwa jika sekelompok perempuan datang dan menyatakan bai’at atau kesetiaan kepada Rasul, Allah menyuruh Rasul untuk menerima baiat tersebut. Baiat merupakan simbol kesetiaan politik. Artinya, wanita diberi hak untuk berperan dalam bidang politik.

Dalam surat Al-Ahzab disebutkan mengenai hijrahnya kaum muslimin dari Mekah ke Madinah, sebuah langkah politik yang juga diikutsertai oleh kaum perempuan. Al-Quran juga menyebutkan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran. Dalam surat An-Nisa disebutkan pula kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam masalah ekonomi. Allah berfirman bahwa laki-laki memperoleh hasil dari apa yang mereka kerjakan, dan begitupula, perempuan akan mendapatkan hasil dari pekerjaan mereka.

Sejarah juga mencatat bahwa Fathimah Az-Zahra (sa). hadir di medan peperangan di masa hidupnya Rasulullah. Dalam perang Khandak, kota Madinah dikepung oleh musuh. Saat itu, Az-Zahra membuat roti dan memenuhi sebagian kebutuhan para mujahidin. Suatu hari, Az-Zahra pergi ke garis depan untuk menemui ayahnya, lalu berkata, “Ayah, aku telah membuat roti untuk anak-anakku, namun aku teringat kepadamu dan mengkhawatirkanmu. Oleh karena itu, aku antar roti ini kepadamu.”Rasulullah menjawab, “Wahai putriku, ini adalah makanan pertama yang masuk ke perutku dalam tiga hari ini.”

Jemaah facebooker yang saya cintai, Seluruh catatan sejarah yang saya kemukakan tadi membuktikan bahwa Fathimah Az-Zahra (sa), telah melaksanakan seluruh kewajibannya sebagai seorang perempuan, baik sebagai individu, dalam keluarga, maupun dalam masyarakat. Semua itu membuktikan derajat beliau sebagai seorang manusia yang sempurna di sisi Allah (swt) dan menjadi teladan bagi seluruh umat manusia, terutama kaum perempuan.

Az-Zahra pernah mengatakan, “Allah menjadikan iman sebagai pembersih dirimu dari syirik. Orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang bersabar dalam menghadapi kesulitan dan rintangan.”

Alhamdulilahirobbil'Alamin, wassalamu'alaikum wr. wb.